Menjadi Pembicara Tamu di Bidang Penulisan di Universitas Lain (2)


(Dimuat di website LPM Universitas Diponegoro: http://www.lpmedents.com/2015/05/gagas-media-asah-bakat-menulis-mahasiswa-undip.html )

Undip (19/5) – Konsep acara yang kurang maksimal bukanlah menjadi kendala bagi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) bersama dengan Gagas Media dan Tripanzee untuk menyelenggarakan workshop bertajuk Bengkel Kepenulisan “Gagas Media Goes to Campus” di Aula Student Center lantai dua, Selasa (19/5) lalu. Acara ini bertujuan untuk menyalurkan bakat-bakat mahasiswa Undip  khususnya dalam bidang kepenulisan fiksi dan nonfiksi. Selain workshop, acara juga dimeriahkan dengan bazar buku terbitan Gagas Media.

Dimoderatori oleh Dewi selaku aktivis BEM Undip sekaligus founder komunitas anak jalanan, workshopdimulai pukul 11.00 WIB dengan menghadirkan dua pembicara utama. Adalah Anida Dyah, seorang penulis buku Under The Southern Stars dan Mahir Pradana selaku penulis buku Home and Away yang juga dikenal sebagai dosen di salah satu universitas swasta di Bandung.

Kedua pembicara menjelaskan bahwa menulis adalah perkara menemukan konsep poin awal dan akhir agar memudahkan dalam melakukan penulisan isi cerita. Misalnya, gagasan yang ingin diasah dalam cerita merupakan travelling, maka penulis dapat menceritakan suatu tempat, karakter yang ingin dimunculkan, konflik yang terjadi, serta hal-hal menarik lainnya dalam perjalanan tersebut. Penulis juga dapat menceritakan keunikan perjalanan secara naratif yang ditonjolkan melalui deskripsi, sehingga menggambarkan secara detail emosi yang terjadi. Hal ini juga merupakan salah satu kunci agar pembaca dapat terbawa dalam alur yang diceritakan.

Berikutnya dibuka sesi tanya-jawab serta dilanjutkan dengan tantangan dari penulis kepada peserta untuk menulis sebuah cerita dalam waktu sepuluh menit berdasarkan dua foto dari perjalanan penulis. Tiga peserta tercepat memperoleh doorprize atas karyanya masing-masing.

Selain konsep acara yang kurang maksimal, pihak panitia mengaku adanya komunikasi yang lambat antara BEM dengan pihak Gagas Media berimbas pada pelaksanaan acara. Juga minimnya peserta yang hadir dikarenakan waktu pelaksanaan yang kurang tepat. Thomas Febrian selaku panitia pelaksana menuturkan, “Mungkin untuk nyalurin lagi, kita mungkin bakalan ngadain acara lagi yang mungkin lebih terkonsep yang lebih baik. Dan bukan hanya seminar saja. Mungkin dari pribadi yang berbakat itu akan mengirim tulisannya seperti itu. Ini kan dari temen-temen humasnya aja ada yang tertarik jadi nulis seperti itu.” (gt)


Leave a Reply