Kuliah Cepat atau Kuliah Lama?


 Orang bijak sering berkata: “masa muda hanya sekali…tidak akan kembali.” Jadi, jika tidak dimanfaatkan, bersiaplah untuk stres di masa tua dalam menunggu keajaiban suatu hari nanti akan ada yang menciptakan mesin waktu atau obat-kembali-muda.
Nah, bagaimana kalau wejangan itu diterjemahkan menjadi begini: “Menjadi mahasiswa hanya sekali.” Jatah waktu yg diberikan = maks. 7 tahun (atau di sebagian besar kampus 5 tahun) Artinya, jika lulus kurang dari 7 tahun (atau 5 tahun) = R.U.G.I looh…!!!
Saya sedikit menaruh respek kepada orang-orang sejenis ini:
  •  1. Sebelum jadi mahasiswa, sudah merasakan 3x kesempatan seleksi masuk universitas negeri (lulus atau tidak itu lain cerita). Jadi mereka sudah merasakan pengalaman hidup yg paling getir apabila tidak diterima, figure out the way of getting up after the previous fall apabila tidak diterima pada kesempatan pertama namun diterima pada kesempatan selanjutnya, believes that miracle really exists apabila diterima di pilihan yg tdk disangka-sangka
 Lalu apabila ketiganya tidak lulus, artinya dia sudah sadar bahwa ‘life ain’t pretty‘ maka dia mengambil jalan yg lebih menantang,,yaitu antara lain : straight to dunia kerja; menganggur (stairway to a destructed life); atau menjadi mahasiswa di universitas swasta (yg bayarannya relatif lebih mahal)
  • 2. Melewati 7 tahun menjadi mahasiswa, keluar dari kampus as a great truly shaped person… Selama dia kuliah, kuliahnya terlantar akibat hal-hal seperti: being an exchange student ke luar negeri selama setahun atau 6 bulan, kerja sambilan dengan gaji yg meskipun tidak dapat dikatakan besar namun cukup untuk tidak minta belas kasihan orang tua, dapat banyak relasi perusahaan besar, aktif di berbagai organisasi – at least sudah merasakan jadi ketua di suatu organisasi kemahasiswaan – jadi relawan untuk kegiatan kemanusiaan i.e ke Aceh atau ikut program PBB,
 or the most tempting : jadi hi-profile public figure (telat lulus kuliah karena main film atau jadi atlit berprestasi)
  •  3. Pada tahun ketujuh akhirnya lulus dengan IPK >=3.00. menandakan bahwa dia tidak menomorduakan studi disamping segala kesibukannya.
My+parents+ask+about+life+after+college_2935cb_4432836
sumber: funnyjunk.com
Soalnya hidup ini ga bisa diprediksi bakalan panjang atau pendek, kita semua hanya bisa berusaha membuat hidup berwarna. Tapi apakah suatu saat kita akan dapat kesempatan ini lagi  di saat sudah berkutat dengan pekerjaan, berjuang menghadapi bos yg belum tentu nice dengan mood yg sewaktu-waktu berubah? kapan lagi kita dapat kesempatan untuk membuka wawasan tentang dunia di luar masa2 sebagai pelajar/mahasiswa?
Indonesian legend, Soekarno once said, “give me 10 college students then i can conquer the world”
Err, i think what he meant was : 7 orang mahasiswa berjiwa sosial, bertanggungjawab, berpengalaman, memiliki wawasan luas, dan bukan mahasiswa yg selama kuliah hanya mengejar IPK tinggi namun lupa bersentuhan dengan dunia di luar kampus.

One response to “Kuliah Cepat atau Kuliah Lama?”

Leave a Reply